Jumat, 25 Januari 2008

Surat Untukmu, Mah…

Dear,
Sering aku merasa rindu belaianmu, pelukanmu dan ciumanmu…
Kehangatan tubuhmu membuatku aman dan nyaman…
Perkataanmu membuatku tentram…
Kesabaran dan ketegaranmu…
Hingga tak mampu aku lukiskan dikanvas sebesar bumi…
Hingga tak mampu aku torehkan dengan kuas cat penuh warna…
Kakimu adalah surgaku…

Mah, aku tahu dalam sabda Rosul menyebutkan dirimu 3 kali…
Mamah, mamah, mamah…

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara kedua nya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh sayang dan ucapkanlah wahai Tuhanku, kasihanilah mereka, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”(QS. Al-Isra’:23-24)

Mah, doa apa yang kau panjatkan untukku ketika aku lahir ke dunia ini...

Mah, ayat itulah yang dulu pernah kupelajari di SMP, yang dulu selalu mengingatkanku jika aku merasa kesal, marah dan kecewa padamu…
Mah, ayat itulah yang dulu selalu mengingatkanku jika aku membentakmu dan menolak apa yang kau suruh…
Mah, Ingatkah kau akan perbuatanku yang menyakiti hatimu…
Sehingga aku berusaha meminta maaf pada-Nya bukan padamu mah…

Mah, doa apa yang kau panjatkan untukku ketika aku sakit…
Mah, aku baru sadar kaulah yang selalu menjagaku ketika aku tidur…
Mah, aku baru sadar tidak menemanimu ketika kau sakit…

Mah, doa apa yang kau panjatkan untukku ketika aku menuntut ilmu jauh darimu…

Mah, sudah dua tahun lebih aku menuntut ilmu, jauh darimu…
Mah, sebelumnya tak pernah kusadari betapa berartinya dirimu bagiku…
Mah, begitu banyaknya harapanmu padaku…
Mah, baru kusadari setelah kita pernah melewati jalan yang berbatu…
Mah, sadarkah kau yang selalu memberi kami tumpangan….

Mah, doa apa yang kau panjatkan untukku ketika aku lulus nanti…

Mah, baru kusadari saat ini aku selalu meminta, meminta, dan meminta…
Mah, adakah sesuatu yang pernah kuberi untukmu…
Mah, ingatkah kau akan perbuatanku yang membuat hatimu senang…

Mah, baru kusadari ketika raga ini jauh darimu…ketika raga ini tidak bisa melayanimu..ketika raga ini…
Mah, namun jiwaku selalu meminta pada-Nya untuk selalu menjagamu, selalu melindungimu, selalu memberi kesehatan padamu, memberi rizki yang berlimpah, memberi kebahagiaan di dunia dan akhirat…

Mah, betapa mengagumkannya dirimu bagiku…
Mah, betapa besarnya pengorbananmu untukku...

Mah, sadarkah kau betapa sulitnya mengucap sayang kepadamu…
Mah, sadarkah kau betapa sulitnya mengucap maaf kepadamu…
Mah, sadarkah kau betapa sulitnya mengucap terimakasih kepadamu…

Mah, jangan salahkan aku jika aku seperti dirimu…
Karena betapa hebatnya dirimu bagiku…
Mah, jangan salahkan aku jika aku tidak seperti dirimu…
Karena betapa hebatnya dirimu memberikan ilmu padaku…
Mah, jangan salahkan aku jika aku tidak seperti dirimu…
Karena betapa hebatnya diriku bagimu…
Karena itulah kau sumber inspirasiku mah…
Kau sumber inspirasiku…

Love,
Anita Nazar

Tidak ada komentar: