Rabu, 29 April 2009

KEAJAIBAN MADU

Berbagai Khasiat Madu

1.Madu is The Best Tonic
Hasil riset yang dilakukan di Memphis University, Amerika Serikat, menemukan bahwa mengkonsumsi madu setelah olah raga bisa membantu tubuh memulihkan stamina dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

2.Madu, Si Penambah Nafsu Makan
Manfaat madu buat anak sangatlah luar biasa. Pemberian madu setiap hari pada anak secara teratur, dapat menurunkan tingkat morbiditas( panas dan pilek) dan meningkatkan nafsu makan pada balita.

3.Madu sebagai prebiotik
Salah satu manfaat madu adalah mengendalikan bakteri “jahat” tanpa mengganggu keberadaan bakteri “baik” dengan kata lain madu berfungsi sebagai “prebiotik”.faktor-faktornya:
1.Kadar gula alami yang tinggi pada madu mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
2.Madu bersifat asam yang tidak disukai oleh bakteri jahat.
3.Madu mengandung senyawa radikal hydrogen peroksida yang sanggup menghabisi bakteri jahat dan berbagai mikro organism berbahaya lainnya.
4.Madu mengandung senyawa organic yang bersifat anti-bakteri jahat, anatara lain inhibine.
5.Senyawa 10-hidroxidecen-2-oic acid merupakan senyawa antibakteri jahat yang dikandung royal jelly pada madu.

4.Madu sebagai Antibakteri
Madu bisa dipakai sebagai obat luka. Pada penelitian tersebut telah ditemukan bahwa orang-orang yang menggukan madu dengan cra menaruhnya dalam pembalut luka, tigkat kesembuhannya seperempat kali lebih cepat daripada mereka yang Cuma menggunakan pengobatan standar biasa. Menurut Mark Stengler, madu memilki efek anti perdangan alami yang menyebabkan luka sembuh lebih cepat. Selai itu juga, madu mengandung “fitokimia” (zat-zat yang terdapat pada berbagai jenis tumbuhan dan bahan makanan yang dapat membunuh virus, bakteri, dan jamur)

Iam sorry, gud bay,,,.

Ya Allah jika memang ini jalan yang terbaik
Karena kau telah menjawab semua pertanyaan dan kebimbangan yang tersimpan dalam hati, sesuatu itu datang ketika sedang rapuh, sesuatu itu datang ketika aku sudah bimbang, sesuatu itu dating ketika aku sedang membangun kembali hal-hal yang akn runtuh, namun ternyata yang sedang dibangun itu merupakan hanya keegoisanku semata dan mungkin inilah jawabannya…. I am Sorry Gud Bay...

Tugas Administrasi

Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional adalah suatu wadah dimana mahasiswa dapat melakukan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan jurusan hubungan internasional. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam wadah ini, salah satunya kegiatan yang baru saja dilaksanakan di awal Januari ini.
Saya sebagai panitia yang terlibat, akan memaparkan tentang pelaksanaan administrasi dalam kegiatan ini.
I. Perencanaan
Perencanaan- perencanaan yang kami lakukan seperti latar belakang kegiatan, tema, tujuan, sasaran kegitan dan pelaksanaan kegiatan dan dana yang dibutuhkan yang semua itu telah mendapat persetujuan dari semua pihak pelaksana.
I.I Latar Belakang Kegiatan
Penciptaan kawasan perdagangan bebas dan investasi di kawasan Asia Pasifik bagi kelompok negara maju ditetapkan pada 2010, dan kelompok negara berkembang pada 2020. Menurut ABAC (APEC Business Advisory Council), sejauh ini negara-negara anggota APEC telah membuat kemajuan signifikan dan membawa keuntungan yang realistis pada dunia usaha dan pada negara masing-masing. Ini meyakinkan bahwa keuntungan dari APEC adalah ditujukan untuk semua orang. Kiranya mahasiswa hubungan internasional perlu mengkaji lebih dalam lagi mengenai hal disamping sebagai pengkaji ilmu-ilmu lainya. Maka dalam hal ini di pandang perlu untuk membuat sebuah kegiatan khusus, di mana kegiatan khusus yang di maksudkan adalah sebuah program yang akan dilaksanakan, yaitu program “Short Diplomatic Course” sebagai suatu kegiatan kursus singkat diplomatic untuk menambah khazanah intelektual mahasiswa, yaitu dengan cara mengadakan peragaan cara penandatangan perjanjian multilateral.

II.I Tema kegiatan
APEC : "A World of Differences: Partnership for the Future (Dunia Perbedaan: Kemitraan untuk Masa Depan)"

III.I Maksud dan Tujuan
1. Dengan kegiatan ini, di harapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa HI mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah internasional serta melatih kemampuan berfikir dan menganalisis suatu permasalahan.
2. Media interaksi antar mahasiswa UNPAS dan masyarakat pada umumnya.
IV.I Sasaran Kegiatan
Mahasiswa dan mahasiswi HI UNPAS pada khususnya dan masyarakat luas secara umumnya.Dengan jumlah peserta terbatas hanya 96 orang.
Persyaratan peserta :
- melunasi biaya pendaftaran
- Menggunakan pakaian rapi ( jas almamater )
- Mengisi formulir pendaftaran
- Melampirkan foto 2x3 sebanyak 3 lembar

V.I Pelaksanaan Kegitan
Kegiatan SDC akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Januari 2006 yang bertempat di Aula Hukum Universitas Pasundan Jl. Lengkong Besar No.68. Mulai pada pukul 09.00 – selesai.

II. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing perangkat organisasi. Adanya struktur organisasi tersebut diharapkan tujuan dari kegiatan tersebut dapat menjalankan usahanya dengan lancar. Struktur organisasi sebagai berikut:

PELINDUNG
Dekan FISIP Unpas

PENANGGUNG JAWAB
Ketua Jurusan HI

TEAM PENGARAH
Drs.Iwan Gunawan

KETUA PELAKSANA
Sisca P

BENDAHARA
Meilinda

SEKRETARIS & SEKRETARIATAN
Ahmad Fadilah,Isma,Rida,Anita

KOORDINATOR HUMAS
Asih N, Wenny

KOORDINATOR LOGISTIK
Dimas, Mala

KOORDINATOR ACARA
Neka Mustika Ayu

KOORDINATOR KONSUMSI
Arif


Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan kami selaku panitia khususnya ketua pelaksana melakukan pembagian tugas masing- masing, ketua pelaksna beserta Humas menghubungi dan melobi pembicara dari Departement Luar Negeri, pembukaan pendaftaran untuk Mahasiswa Hubungan Internasional oleh bagian kesekretariatan dengan biaya yang dikeluarkan peserta Rp.35000, humas mengajak Mahasiswa agar tertarik untuk ikut dalam kegitan ini dengan cara membuat pamflet. Sekretaris membuat surat- surat izin tempat, peminjaman alat-alat ,undangan untuk dosen dll. Logistik bertugas membuat sertifikat, booklet, pin, dan mendekorasi tempat kegiatan, bagian konsumsi mengurus konsumsi yang harus tersedia, sedangkan koordinator acara bertanggungjwab mengatur dan mengawasi jalannya kegiatan- kegiatan apa saja dari awal sampai selesainya kegiatan.

III. Pengawasan
Dalam setiap rapat Ketua pelaksana memberi petunjuk atau instruksi, dan panitia yang lain melaporkan tugas masing- masing dan dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang otokratik dimana menentukan kebijakan untuk panitia,menentukan langkah- langkah yang harus dilakukan panitia lain tetapi interaksi dengan panitia lain terbatas. Itu pun terus dilakukan hingga kami merasakan adanya sebuah penyimpangan penggunaan sumber daya manusianya ( panitia ). Mungkin karena kesibukan masing- masing, mereka yang seharusnya bertanggungjawab dengan tugasnya malimpahkan tugas mereka ke bagian lain bahkan tidak melakukan apapun, sehingga banyak panitia yang bertugas ganda. Semua terjadi karena kurangnya control dan interaksi sesama panitia dari ketua pelaksana, karena ketua pelaksana sendiri baru kali itu menjabat.
Tidak sedikit dari sebagian panitia yang mengeluh mengenai masalah itu, namun patut disadari dengan penuh tanggungjawab kami melaksanakan semua dengan sebaik-baiknya demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

IV. Pelaksanaan
Akhirnya semuapun berjalan sesuai target yang telah direncanakan bahkan ada mahasiswa yang ingin ikut serta tetapi pendaftaran sudah ditutup karena terbatasnya peserta yang seharusnya terdaftar yaitu 96 orang, kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Demikian pendeskripsian singkat dari kegiatan SDC ini. Saya mendapatkan pandangan dan pemahaman baru dalam melaksanakan kegiatan dan sangat saya jadikan pengalaman dalam berorganisasi agar tahun kedepan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Pencitraan Politik Luar Negeri Indonesia dalam OKI

Terdapat wacana yang beredar yaitu Indonesia dianggap tunduk terhadap genealogi kekuasaan Barat dan tidak bisa memposisikan dirinya sebagai negara Islam Moderat. Sejarah perjalanan kebijakan luar negeri Indonesia sebenarnya tidak mendukung apa yang disebut dengan Islam Moderat tersebut. Walaupun sudah sejak dulu Islam telah menjadi mayoritas di Indonesia, tetapi kebijakan luar negeri Indonesia selalu didominasi oleh kebijakan-kebijakan yang berwarna sekuler. Identitas yang diproyeksikan pun adalah sebagai Negara Pancasila. Islam hanya menjadi mekanisme kontrol apabila kebijakan tersebut telah benar-benar “melukai” interest Islam.

Akibat berbagai faktor yang tidak berpihak pada penggunaan identitas Islam moderat tersebut, kebijakan luar negeri Indonesia pun menjadi tidak efektif dan tidak mempunyai arah untuk mengamankan national interest Indonesia. Lebih parah lagi, Indonesia menjadi terjebak dalam permainan Amerika Serikat dengan menjadi salah satu pion caturnya untuk terus melegitimasi discourse-discourse kekuasaan AS.

Sepertinya Indonesia memang sudah terjebak dengan prinsip “bebas aktif”, bebas tanpa memihak blok manapun, seolah menjadi jembatan penengah, tetapi tidak menjadi posisi yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat.

Mungkin inilah yang hilang dalam politik luar negeri Indonesia: kegagalan melihat realitas yang ada di dalam masyarakat Indonesia dan kegagalan membaca realitas dunia. Identitas Islam moderat dalam proyeksi politik luar negeri Indonesia hanya menjadi sebatas form saja, bukan kepada substancenya. Kita memang melihat Indonesia kini aktif untuk membina hubungan dengan dunia Islam, Namun, jika kita ingin menyimak lebih jauh, kebijakan luar negeri Indonesia yang tanpa arah ini pun bisa terlihat. Misalnya dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), sebenarnya Indonesia belum menjadikan OKI sebagai salah satu prioritasnya, Indonesia terus menerus hanya menjadi “simpatisan” dalam organisasi ini. Selain itu utang yang besar kepada negara-negara anggota OKI pun menjadi track record Indonesia dalam OKI. Lebih lanjut dalam masalah Iran, Indonesia pun hanya menjadi pemain “luar” tanpa pernah dilibatkan dalam negosiasi langsung antara Iran dan negara-negara Barat.

Kebijakan luar negeri Indonesia yang tanpa arah ini sebenarnya disebabkan kesalahan pemahaman prinsip politik luar negeri bebas-aktif. Aksioma ‘bebas-aktif’ selalu digunakan dalam meorientasikan kebijakan-kebijakan Indonesia. Namun, prinsip tersebut selalu dipahami hanya sebatas bebas memilih apa pun dan aktif berpartisipasi dalam perdamaian dunia. Akibatnya, tidak salah kalau politik luar negeri Indonesia kini diartikan inkonsisten, karena kebijakan-kebijakan luar negeri yang dijalankan Indonesia sedemikian bebasnya hingga benang merah yang ditarik dari politik luar negeri Indonesia menjadi tidak berarti. Indonesia pun hanya berupaya memberikan citranya yang positif dalam dunia internasional khususnya dunia Islam dan tidak memikirkan keuntungan yang akan didapat bagi kesejahteraan rakyatnya. Kebijakan luar negeri Indonesia harus diarahkan kembali menjadi kebijakan yang memberikan interest atau kemakmuran bagi rakyat Indonesia, bukan bagi negara lain.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah sebuah organisasi antarpemerintahan yang menghimpun 57 negara di dunia. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi di Yerusalem. Tujuan OKI sendiri salah satunya adalah memajukan solidaritas Islam di antara Negara-negara anggota dan menyokong segala kegiatan dan usaha-usaha perdamaian dunia, serta menciptakan keamanan bersama demi tercapainya keadilan social.

Salah satu Negara anggota OKI adalah Indonesia. Seperti yang sudah diuraikan diatas, Muslim Indonesia dikenal sebagai muslim moderat yang tidak anti-Barat dan berhasil mengembangkan demokrasi secara sangat mengesankan. Benarkah ? Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi terbesar di dunia Islam sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Setelah Presiden SBY berkunjung ke Iran untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi OKI di Senegal. Kehadiran Presiden SBY dalam KTT tersebut dinilai merupakan langkah yang sangat strategis dan memiliki gema internasional yang luar biasa, khususnya di dunia Islam.

Sejak organisasi negara-negara Islam (The Organization of Islamic Conference/OIC) ini didirikan pada 1969, baru dua kali Presiden RI hadir dalam KTT. Pertama Presiden Megawati di KTT OKI Ke-10 di Kuala Lumpur, dan kedua Presiden SBY ke KTT OKI Ke-12 di Senegal ini. Kehadiran Presiden SBY, presiden dari sebuah negara muslim terbesar di dunia ini, akan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap masa depan OKI. Kehadiran Presiden SBY dalam KTT OKI ini dapat dipastikan akan memiliki resonansi dan reperkusi yang sangat besar di seantero dunia Islam. Bobot OKI dipastikan akan semakin meningkat. Pasalnya, selama ini Indonesia mengambil posisi yang marginal dan periferal dalam arus utama dunia Islam. Kini, Indonesia di bawah Presiden SBY tampaknya akan memasuki arus utama (mainstream) dunia Islam. Indonesia tidak ingin lagi berada pada posisi periferal di dunia Islam seperti yang selama ini dilakukan, melainkan ingin memulai mengambil posisi utama dan terutama.

Namun sepertinya hal-hal tersebut hanya isapan jempol belaka karena sesungguhnya peran Indonesia dalam kelompok negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dinilai sangat minim, bahkan mati. Hal ini terlihat jelas dengan berbagai hasil atau rekomendasi dari OKI yang tidak berbobot. Selain itu, rekomendasi juga tidak memiliki kekuatan daya tawar (bargaining power) dalam menyikapi beberapa konflik negara Islam seperti di Palestina. Posisi Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia, yang dinilai tidak bisa berbuat banyak dengan tekanan negara adikuasa terhadap OKI. Hal tersebut dikarenakan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif.

Kalaupun itu dapat berjalan diharapkan Indonesia perlu memanfaatkan momentum yang sangat strategis dalam KTT OKI itu untuk menawarkan ide-ide yang konkret dalam rangka membangun dunia Islam yang masih serba terbelakang di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peradaban modern.

Dan yang lebih penting lagi, menawarkan kerja sama yang konkret di antara negara-negara muslim di dunia dalam bidang ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Selama ini, dunia Islam- sebagai akibat kolonialisme dan imperialisme berabad-abad masih berkutat dalam gejolak politik yang tidak berkesudahan yang mengakibatkan terabaikannya pembangunan ekonomi, kesejahteraan, dan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Presiden Republik Indonesia perlu dan harus mampu meyakinkan dunia Islam dalam KTT OKI ini untuk menggalang kerja sama yang nyata di bidang-bidang tersebut. Apalagi dalam KTT OKI kali ini akan disepakati piagam atau charter OKI yang selama ini belum ada. Dengan charter ini diharapkan OKI semakin solid dan kuat. Lebih daripada itu, akan memiliki landasan legal dalam beraktivitas. Indonesia diharapkan mampu membawa kepentingan nasional dalam konferensi ini. Bahkan, sekaligus memimpin OKI di masa-masa mendatang.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam hubungannya Indonesia dengan OKI yang didalamnya terdapat Negara-negara Islam menunjukan bahwa keinginan Indonesia untuk bekerjasama baik untuk national interest maupun perdamamian dunia dengan memberikan citranya yang positif dalam dunia internasional khususnya dunia Islam menggunakan komunikasi “The politics of complex interdependency and transnational Relaions” yang berkembang sekitar 1960-1970an. Namun, sudah saatnya kita menghentikan politik luar negeri pencitraan dan ambisi yang berlebihan, karena pada dasarnya Indonesia cenderung Idealis, sehingga realitas pun punya beragam versi narasi. Maka jawaban kita pun tak salah jika berwarna-warni.


Referensi :

www.news.okezone.com
www.suarakarya-online.com
Portalhi.web.id
www.cmm.or.id
id.wikipedia.org

Geopolitik dan Geostrategi Global India

India adalah letak dari peradaban kuno seperti Budaya Lembah Indus dan merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme. Penduduk asli dataran India adalah bangsa Dravida (terkenal dengan kebudayaan Mohenjjo-Darro),semakin tersisih ke selatan ketika kedatangan bangsa Aria..nah bangsa Aria ini berasal dari Asia Tengah. Agama asli bangsa Aria itu Hindu, oleh karena itu wilayah mereka kemudian dinamakan Hindustan. Islam mulai dikenal masyarakat India seiring kontak mereka dengan para pedagang Arab..karena India terletak di Jalur Sutera yang menghubungkan berbagai kebudayaan. Gambaran perkembangan kerajaan islam di India, salah satu peninggalan kerajaan Mughol di India yang sangat terkenal adalah Taj Mahal1.

Republik India adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok, Myanmar. Banglades, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan. Cuaca India beragam, dari cuaca tropis di selatan hingga ke cuaca menengah di utara. Sebagian dari India yang terletak di pegunungan Himalaya mempunyai cuaca tundra. India memperolehi hujannya dari monsun.


Diawal abad ke-12 ini, salah satu proses pergeseran kekuatan global diatandai oleh tampilnya India sebagai actor global potensial2 .
Ekonomi
Ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Perekonomian India diperkuat oleh kehadiran industri dengan dasar teknologi yang cukup kuat. Program alih teknologi India termasuk cukup berhasil. Dalam industri TI yang merupakan arus dunia saat ini, India hadir sebagai pemain kelas atas.
Politik
Politik India, negara dengan sistem demokrasi liberal, bahkan India merupakan Negara demokrasi terbesar di dunia, disusul AS dan Indonesia.
Sosial
Struktur sosial India mengakibatkan kesulitan tersendiri bagi perkembangan negara tersebut. Masih berlakunya pembedaan kasta, serta berbagai praktik tradisional tidak memungkinkan adanya pemerataan sosial. Demokrasi yang notabene milik masyarakat egaliter dikembangkan pada sistem sosial yang lebih sesuai untuk feodalisme.Dalam kerukunan beragama, sistem hukum dan kenegaraan India sangat maju dalam mendukung sistem negara yang sekuler.
Militer
Dengan kekuatan 1 juta prajurit, dilengkapi peralatan moderen dengan industri pendukung, serta anggaran militer yang sangat besar, militer India merupakan salah satu yang terkuat di dunia saat ini. Di Asia ia hanya dapat ditandingi oleh RRC. Adanya gabungan kekuatan militer, ekonomi, sosial, politik, sumber daya, serta teknologi memberi kesempatan bagi India untuk berkembang menjadi salah satu adidaya Asia. Indiapun memiliki senjata nuklir, walaupun semula India tidak setuju dengan penggunaan senjata nuklir, seperti pernah dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki untuk mengakhiri PD-II. Nehru yang terinspirasi oleh gerakan anti kekerasan Mahatma Gandhi, menginginkan agar senjata nuklir dinyatakan terlarang3.
Proyeksi Kemiliteran
Dengan anggaran sebesar US$ 13,6 miliar hanya untuk 2000/200, hanya US$ 1 miliar di bawah RRC -ini menurut pengakuan India, sementara RRC mengaku anggaran militernya jauh di bawah India- India menunjukkan kemampuannya untuk menjadi salah satu militer yang terkuat di Asia4. Pengadaan dilakukan dengan mekanisme yang cukup kompleks dan profesional, sekali pun sebagai akibat dari masih besarnya ketergantungan teknologi, beberapa kasus sempat muncul. Berikut beberapa pengadaan yang patut dicatat:
1. AngkatanDarat
Angkatan Darat dengan bangga menantikan 300 T-90 Russia, selain berbagai macam radar, UAV, howitzer dan roket BM21 Grad M yang akan memperkuat peluncur roket lokal Arjun. Sebagian besar amunisi dibeli dari Israel. Demikian pula banyak proses upgrade persenjataan dilakukan dengan bantuan Israel.

Mirip seperti di Indonesia, tapi dalam taraf yang jauh lebih rendah, korupsi juga merupakan momok yang menghantui militer India dalam pengadaan persenjataan, di samping tentu saja kesalahan pengambilan keputusan. Namun berbeda dengan Indonesia, upaya melakukan pengamanan atas kebocoran telah dilakukan dengan meningkatkan audit sejak 1985. Contoh isu yang beredar, bahwa implementasi MiG-29K untuk Gorshkov adalah dipaksakan. SU-30 yang dikirim disebut hanyalah SU-27 yang diupgrade. Demikian pula versi T-90 yang akan diterima India, disebutkan sebagai model eksperimental yang pada prinsipnya hanyalah T-80 yang dilengkapi dengan mesin disel baru.

2. AngkatanLaut
Angkatan Laut akan diperkuat dengan MiG-29K yang satu paket dengan kapal induk Admiral Gorshkov. Banyak kritik tentang hal ini, karena Gorshkov sebenarnya tidak dibuat untuk mengangkut MiG-29K, bahkan lebih merupakan pengangkut helikopter, atau maksimal Yak. Implementasi MiG-29 untuk carrier base aircraft sendiri masih belum populer.
Pengadaan TU-22M Backfire untuk maritime aircraft cukup penting, mengingat kategorinya sebagai pembom jarak jauh, yang sanggup menyerang sebelum dikenali oleh radar. Ditambah dengan TU-142M (ASW). Selain itu, empat kapal selam Kelas Kilo akan menambah armada kapal selam India.
Yang juga perlu dicatat adalah bahwa India menyewa beberapa peralatan militer dari Rusia. Termasuk di antaranya adalah kapal selam nuklir seperti INS Chakra. Metode sewa ini seharusnya juga dipertimbangkan Indonesia, daripada membeli peralatan dalam jumlah tidak memadai dan tidak memiliki fungsi militer.
Israel turut membantu dalam melakukan modernisasi kapal-kapal tempur India, khususnya dalam teknologi radar dan perlengkapan electronic warfare lainnya.
3. AngkatanUdara
Angkatan Udara menantikan kedatangan 50 SU-30MKI yang disertai dengan alih teknologi. Ini menandai peningkatan standar fighter India, sekali pun dalam implementasinya masih bermasalah.
Pembelian 10 Mirage 2000 menunjukkan bahwa India tidak meninggalkan teknologi Prancis. Namun karena penolakan India atas NPT kemungkinan Prancis tidak akan memberikan teknologi Mirage yang terakhir.
India juga telah melakukan upgrade lokal atas 125 MiG-21 yang dimilikinya. Mempertahankan wing lama tempur ini sangat dibutuhkan untuk menandingi superioritas jumlah jet tempur RRC. Sedang dirundingkan kemungkinan pembelian Beriev A-50 (Mainstay), pesawat AWACS Rusia. Perlu menjadi pertimbangan Indonesia untuk turut membeli Beriev dibandingkan state of art AWACS AS, khususnya karena pertimbangan ketersediaan pasokan serta minimnya kemungkinan berhadapan dengan Rusia (zero enggagement possibility) dalam 50 tahun ke depan.
Selain itu, 40 helikopter Mi-17-1B versi upgrade juga sedang dinantikan pengirimannya. Heli ini dapat beroperasi pada high altitude, sesuai dengan geografi India di perbatasan dengan Cina dan Pakistan. Pilihan ini perlu menjadi pertimbangan untuk operasi TNI di Irian. Juga perlu ditiru kerjasama India-Rusia untuk membangun Il-214, pesawat kargo militer yang berdaya tampung 82 para atau 100 penumpang atau kapasitas 15 ton. Indonesia sangat membutuhkan jenis seperti ini, karena dapat lepas dari lingkaran setan supply militer karena ketergantungan pada pesawat kargo buatan Amerika seperti Hercules. Cara ini sangat baik dilakukan untuk memperoleh teknologi secara lebih cepat.
Dengan tercapainya Perjanjian nuklir India-AS mengakibatkan Persetujuan itu mengizinkan Amerika memberikan bantuan dan bahan bakar untuk program tenaga nuklir India.Berdasarkan perjanjian itu, India tetap berhak mengadakan uji coba senjata nuklir di fasilitas nuklir yang terpisah dan dibangun untuk kepentingan militer.
Sejak India merdeka 15 Agustus 1947, Indfia melaksanakan politik luar nrgerinya yang bebas (independent), yang didasarkan pada kesamaam (equality), keadilan (justice) dan perdamaian (peace).
Tantangan pertama ketika India baru merdeka yaitu:
Internal: India mewarisi keterbelakangan, kemiskinan, kebutaaksaraan yang sangat tinggi dan penyakit. Karena itu tugas utama pemimipin Negara adalah menjaga kesatuan bangsa karena India memiliki kemajemukan yang luar biasa baik etnis maupun agama.
Eksternal: dunia telah pecah yang dipelopori oleh blok barat dan blok timur.

PM Jawaharal Nehru menyadari bahwa India, dengan perdabannya yang tua, wilayahnya yang cukup luas, penduduknya yang banyak, berhak untuk berbicara dengan suaranya sendiri. Kemerdekaan yang didapatkan dengan susah payah dari penjajah menjadi kurang berarti jika India tidak dapat bebas bersuara di tingkat Internasional.

Sejak awal India tidak mau/ ikut dalam pakta-pakta militer, seperti Pakta Bagdag/CENTO atau perjanjian manila/ SEATO, karena keduanya berpihak kepada blok Barat. Namun India tidak sekedar netral dalam masalah internasional dimana Nehru menolak tuduhan John Foster Dulles bahwa netralitas itu immoral

Non-aligment melambangkan perjuangan India dan Negara yang baru merdeka untuk mempertahankan dan memperkuat kemerdekaan mereka (bukan hanya politik tapi juga ekonomi) dari neo kolonialisme dan imperealisme.

Sasaran pertama politik luar negeri India adalah memberikan dukungan kepada Negara-negara yang baru merdeka tersebut untuk memperkuat diri memajukan perdamaian dunia dan membantu mereka menjadi anggota PBB. Non-aligment juga mengedepankan proses demokratisasi dalam hubungan internasional.

Fungsi politik luar negeri India juga untuk memajukan dan mempertahankan kepentingan nasionalnya, termasuk ekonomi. Dengan tidak masuk ke salah satu blok maka India merasa lebih bebas untuk berhubungan dengan Negara manapun, tanpa mepedulikan warna ideologinya atau system ekonominya, asalkan saling menguntungkan.

Hubungan Luar Negeri:
Rusia
India adalah bagian dari politik luar negeri Soviet di Asia. Itu waktu Sovyet masih ada. Kebijakan politik India yang non-alignment (non-blok) memberi Soviet pijakan di Asia Selatan. Soviet menjadi pemasok terbesar bagi militer India, menjamin adanya pasokan kemiliteran yang bebas dari persyaratan berat dan resiko embargo. Setelah Soviet bubar, Rusia tetap menjadi pemasok senjata nomor satu bagi militer India.

Amerika Serikat
India menganggap AS dapat membantu India dalam banyak hal, termasuk teknologi, bantuan ekonomi dan dukungan moral bagi India yang sudah mempraktekan demokrasi, Amerika Serikat menerapkan embargo militer pada India sejak lama karena upayanya untuk memiliki senjata nuklir. Embargo militer tersebut masih berlaku hingga sekarang setidaknya untuk peralatan militer yang sensitif, karena India menolak menandatangani NPT dan CTBT. Kedekatan India dengan Soviet (kemudian Rusia) otomatis membuat India kurang disukai oleh AS. Namun dikarenakan letak geografisnya, pendiriannya yang non-blok, serta keberadaannya sebagai negara demokrasi, para analis militer AS menyimpulkan bahwa konflik dengan India sangat kecil kemungkinannya.

Saat ini India merupakan tempat terbaik untuk memulai investasi bagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Biaya implementasi di India bisa lebih rendah dari pada di Amerika Serikat. (Raj S. Judge) Penandatanganan perjanjian nuklir India – AS ini menjadi sebuah kunci penting masa depan hubungan bilateral India – AS yang lebih baik.
Terlepas dari kenyataan adanya standar ganda AS terhadap kebijakan nuklirnya, India sangat diuntungkan dari penandatanganan perjanjian ini. Meskipun perjanjian nuklir ini tidak serta merta memberikan status negara nuklir kepada India, tetapi paling tidak hal ini
menunjukkan pengakuan AS terhad India sebagai sebuah negara yang bertanggung jawab terhadap teknologi nuklirnya.

Lebih jauh lagi, perjanjian ini akan memberikan kesempatan kepada India untuk mendapatkan akses teknologi nuklir yang lebih besar tanpa harus khawatir terhadap tekanan dan ancaman dari AS sebagaimana yang saat ini terjadi kepada Iran maupun Korea Utara
Inggris
lepasnya India dari kekuasaan Inggris tidak dapat dihindari namun pihak Inggristidak senangterhadap kepemimipinan Partai Kongres yang sejak sebelum kemerdekaan bersikap keras terhadap Inggris. Inggris memperhitungkan dan berharap India akan pecah berantakan. namun Inggris meninggalkan warisan di India, yang lebih baik dari warisan

belanda di Indonesia, misalnya dalam hal administrasi, dan penggunaan bahasa asal penjajah, akibatnya bagi India ratusan ribu para terpelajar India bekerja di B arat, termasuk di Inggris dan AS5. Sebagai negara commonwealth, India secara tradisi mendapat perlindungan dari Inggris.

Asia
Asean adalah tempat bagi bagi bangsa-bangsa yang cinta damai. Asean membawa dampak positif bagi seluruh bangsa di dunia. ARF (ASEAN Regional Forum) sangat bermanfaat bagi India untuk melakukan komunikasi akrab yang terbuka dengan negara-negara lain. Hanya saja dalam forum regional yang cukup luas seperti itu India sering menjadi bulan-bulanan karena sikapnya yang tidak mau menandatangani NPT dan CTBT. Pelajaran dari Asean digunakan oleh India untuk membentuk kumpulan regionalnya sendiri, Bimstec, yang terdiri atas Bangladesh, India, Myanmar, Sri Lanka dan Thailand.

Indonesia
India membutuhkan jaminan atas jalur laut yang aman melalui nusantara, sekali pun India berada dalam konflik, baik dengan Cina, Pakistan atau Australia. Jelasnya India membutuhkan jaminan persahabatan dari Indonesia, bahwa tidak akan ada konflik militer antar kedua negara. India membutuhkan Indonesia yang memihak pada India atau setidaknya tetap netral dibanding terhadap Australia dan Cina, serta AS. Untuk mempertahankan perkembangan militernya India membutuhkan persahabatan militer yang lebih luas, termasuk dengan Indonesia.
India berkepentingan mendapatkan bantuan politis untuk meredam atau setidaknya mengurangi tekanan internasional atas posisinya yang tidak menandatangani NPT dan CTBT. India berambisi menjadi adidaya Asia. Ambisi ini telah diperlihatkan sejak awal berdirinya negara tersebut. Awalnya militer India mewujudkan hal tersebut dengan mengoperasikan Carrier. Kemudian proyeksi militer India secara jelas menuju perwujudan blue water navy yang modern. Langkah kearah ini dilakukan dengan kemampuan

membangun di dalam negeri kapal perusak dan fregat yang modern, serta mengalihkan teknologi untuk membangun kapal selam.
Sejalan dengan itu, India berharap dapat menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan dengan demikian dapat memiliki hak veto. Untuk mendukung harapannya tersebut India mempersiapkan diri dalam bidang ekonomi, politik, teknologi dan militer. Dalam keempat bidang tersebut India telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat.
Ambisi India terlihat setelah negara tersebut menolak meratifikasi perjanjian NPT (Non-Poliferation Treaty) tahun 1968 hingga sekarang. Bahkan kemudian menolak menandatangani CTBT tahun 1996, hingga sekarang, jauh setelah perang dingin berakhir. Pada Mei 1998, India kembali melakukan uji coba nuklir, berlawanan dengan trend pemusnahan nuklir pasca perang dingin. Hal ini segera diikuti oleh Pakistan dengan uji coba nuklir yang lebih bersifat balasan atas uji coba India. Maka dimulailah perlombaan senjata nuklir baru secara terbuka.
India saat ini diperkirakan memiliki 60 senjata nuklir yang dapat diluncurkan dengan rudal Agni atau Phritvi, atau melalui pesawat. Target India selanjutnya adalah memiliki kemampuan peluncuran rudal nuklir dari laut, baik permukaan mau pun dari kapal selam. Ini adalah target minimum detterence India saat ini. Enam reaktor nuklir air berat India memiliki plutonium yang cukup untuk mempersenjatai 200 nuklir. India tidak memiliki harapan untuk menjadi pemimpin regional, mengingat posisi politisnya di kawasan Asia Selatan yang dikelilingi oleh negara-negara besar yang pseudo-hostile, seperti Pakistan, Cina dan Afghanistan. Kecuali tentunya di wilayah Bay of Bengal yang tergabung dalam Bimstec. Disini pun India harus berhadapan dengan Thailand. Peran India di Maldives menunjukkan keinginan dan kemampuan AL India untuk beroperasi jauh dari Home Sea. Ambisi India ini akan secara langsung berhadapan dengan ambisi serupa dari Cina dan Australia, dalam perlombaan menjadi Penguasa Samudra Asia Selatan.


Referensi:

1. Abdul Hadi Adnan,” Politik Luar Negeri India ”, hlm 2.
2. Alan,” India dan RI : Prospek Kerjasama Militer”, dalam www.ksatrian.or.id
3. Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia
4. Rizal Sukma,” Dinamika Politik Global, Keamanan Internasional, dan Peran Indonesia”, makalah disajikan dalam seminar Memaknai Peranan Indonesia Sebagai Anggota Tidak Tetap DK-PBB, Deplu-RI, Jakarta 30 Januari 2007, hlm 2.
5. www.energiportal.com

Bentrokan Media Massa Global

Tidak bisa disangkal peran media cukup mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Opini atau keputusan kita selaku warga Negara atau sekedar penyimak media berkolerasi dengan pola kita mengkonsumsi media. Dalam dunia yang kian sempit sekaligus kompleks ini, suara-suara alternative memang dibutuhkan demi menyeimbangkan arus informasi yang mewakili kepentingan-kepentingan khusus yang bertujuan menciptakan jurang antara kebenaran sejati dengan kebenaran hasil rekayasa. Karena hal tersebut maka tak urung sering terjadi bentrokan media massa global dari berbagai perspektif. Berita-berita di televisi khususnya Amerika Serikat saat ini tak lebih dari corong pemerintahan Bush. Jika para sponsor dan pemerintah tidak member izin, berita tidak akan dilaporkan.

Peristiwa 11 September 2001 yang lalu telah membuka kembali mata dunia, bahwa ancaman terhadap keamanan negara dapat terjadi kapan saja, dalam bentuk apa saja dan aktor pelaku yang semakin tidak dapat ditebak. Begitu tiba-tibanya serangan pada gedung WTC dan Pen-tagon yang menjadi kebanggaan Amerika tersebut, menimbulkan kepanikan yang luar biasa pada dunia internasional. Bahkan banyak kalangan akademisi hubungan internasional yang menilai bahwa peristiwa ini menjadi titik balik yang menentukan dalam sejarah modern dunia seperti pada saat berakhirnya Perang Dingin tahun 1989.

Seperti saat berakhirnya Perang Dingin, sejarah setelah peristiwa 11 September akan berlainan seperti sebelumnya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Pola hubungan antar negara juga mulai berubah seiring dengan meningkatnya anggaran belanja militer negara-negara dunia. Ketegangan, kecurigaan, dan kontrol keamanan dilakukan lebih ketat akan mewarnai interaksi antar negara di berbagai bidang. Sebaliknya kerjasama keamanan akan marak dilakukan baik bilateral, regional bahkan pada level internasional (multilateral).

Sebenarnya aksi-aksi terorisme bukanlah hal yang baru, bahkan kata “terrorism” telah dikenal pertama kali sejak revolusi Perancis tahun 1789, namun kata terorisme pada masa itu memiliki konotasi yang sangat positif, yang dalam bahasa Perancis : “rĂ©gime de la terreur”, yakni instrumen untuk menjalankan perintah pada periode anarki yang penuh kekerasan, yang ber-kembang selama revolusi 1789 tersebut. Sedangkan gerakan-gerakan terorisme yang berskala internasional seperti 11 September ini juga telah sering terjadi, meskipun mungkin kejadian ini memakan korban nyawa terbesar sekaligus. Terhadap Amerika Serikat (AS) sendiri, tindakan terorisme telah terjadi beberapa kali seperti; serangan pada kedutaan AS di Khartoum, Sudan (Maret 1973), pemboman dua kali terhadap kedutaan AS di Beirut pada 18 April 1983, belum lagi serangan pada kedutaan AS di Nairobi, Kenya (1998), Dar es Salaam, Tanzania (1998), dan banyak lagi.

Berdasarkan fakta kejadian 11 September memang ditujukan untuk negara AS. Akan tetapi ekses-ekses kejadian tersebut melanda pada setiap negara. Dimana, ada kekhawatiran akan terjadi serangan yang sama terhadap negaranya, dan efek tidak langsung yaitu terkena imbas dari kebijakan AS dalam memerangi terorisme yang “membabi buta.” Dampak tidak langsung inilah yang sebenarnya lebih ditakuti masyarakat internasional. Yaitu ketika AS semakin arogan memperlihatkan kekuatannya dan “memaksa” dunia dalam memerangi terorisme internasional.

Dunia memang tengah disibukkan dengan terorisme. Semua berusaha memperlihatkan pada masyarakat internasional bahwa negaranya memusuhi dan memerangi terorisme, negara-negara sibuk pula merumuskan undang-undang domestiknya mengenai terorisme, sebaliknya banyak pula yang berdebat sesama bagnsanya dalam satu negara akibat persoalaan terorisme. Ironis memang, di saat dunia menyerukan perang terhadap terorisme, di saat negara-negara saling beraliansi untuk memberantas aksi terorisme, sementara tidak ada kesepakatan utuh tentang defenisi terorisme yang dapat diterima secara baik oleh masyarakat internasional. Akibat kejadian - kejadian yang kita sebut terorisme inilah Amerika sendiri menuduh Islamlah yang berada dibalik layar tersebut. Terorisme selalu dilakukan oleh sebuah gerakan politik. Gerakan ini umumnya memiliki sayap politik dan sayap militer. Sayap militer inilah yang biasa melakukan kekerasan, menunjukkan kekuatan, agar sayap politik/diplomasi memperoleh amunisi dalam bargaining-power dari apa yng dituntut dan diinginkan. Gerakan seperti ini kadang tidak sungkan untuk mengklaim kekerasan yang tidak dibuatnya hanya agar dikesan-kan kuat, memiliki power, yang nanti akan digunakan dalam negosiasi politik.

Motif politik inilah yang absen dalam rangkaian teror bom "Jemaah Islamiyah" di Indonesia, sejak "bom Natal" (sebelum 11 September Amerika) hingga "Bom Bali", "Bom Marriott" dan "Bom Kedutaan Australia di Jalan Kuningan". Bahkan motif politik itu absen dalam Tragedi 11 September di Amerika.

Kita selalu mendengar motif itu bukan dari pelaku atau tertuduh sendiri, melainkan dari George Bush ("mereka membenci demokrasi dan kebebasan ala Amerika") atau dari polisi Indonesia ("mereka membenci orang kafir").Tidak pernah ada klaim dari pelaku teror untuk ledakan di WTC 11 September 2001, tidak pula dari serangkaian bom di Indonesia. Jika Usamah bin Laden dalangnya, misalnya, kenapa dia justru membantah telah melakukan teror di Amerika itu? Kenapa dia menolak mendapatkan daya taawr politik yang demikian tinggi? Hal serupa terjadi di Indonesia.Kita bisa mengatakan di sini: tidak ada motif politik dari para pelakunya, bahkan jika para tersangka itulah yang benar-benar membunuh dan meledakkan bom. Tidak ada signifikansi politik bagi mereka, bahkan jika mereka memiliki goal politik yang jelas (selama ini tidak jelas).

Sebaliknya dari itu, teror bom baik di Amerika maupun Indonesia justru memberikan leverage politik besar bagi George Bush atau keuntungan politik maupun material bagi Datasemen 88/Pemerintahan Yudhoyono, sama seperti "Teror Komando Jihad" memberi leverage politik pada Rezim Soeharto dulu. Banyak media (televisi dan kantor berita khususnya) tidak bisa melakukan verifikasi untuk alasan yang bisa dipahami, karena keterhimpitan deadline misalnya. Dalam hal ini, banyak media harus bersikap fair kepada pembacanya. Kantor-kantor berita seperti AFP, Reuters atau Associated Press, sering sekali menambahkan frase "The authenticity of the claim could not be immediately verified"--sebuah pengakuan terbuka kepada pembaca/pemirsa bahwa mereka belum sempat membuat verifikasi.

Dalam isu terorisme internasional, misalnya, kantor-kantor berita terus mengulang-ulang frase yang sama, bahwa "The authenticity of the claim could not be immediately verified"--tanpa benar-benar menunaikan pekerjaan rumahnya, yakni verifikasi. Dan terus-menerus menyajikan berita "setengah matang" kepada audiens-nya, tanpa sadar bahwa apa yang sebe-narnya "setengah-fakta" kemudian ditelan pembaca dan pemirsanya sebagai "fakta". Sehingga persepsi yang terjadi sering keliru.begitu juga yang terjadi di Amerika sendiri, meskipun selalu menyerukan demokrasi dan kebebsan namun media massa Amerika Bush cenderung bersifat otoritarian. Namun persepsi media massa Amerika tentang Islam juga sangat ditentukan oleh bagaimana umat Islam menampilkan potret dirinya di hadapan dunia. kembali menegaskan bahwa AS sedang berperang melawan apa yang ia sebut kelompok fasis Islam (Islamic fascist) yang sedang berjuang melawan nilai-nilai kebebasan Barat. Persepsi masyarakat Amerika tentang Islam kurang lebih memang dibentuk oleh media. Tapi itu bukan berarti para elit politik Amerika juga mampu mendiktekan persepsi media tentang apa yang sedang mereka inginkan. Kalau Pemerintahan Bush sedang membangun persepsi tentang musuhnya lewat slogan perang melawan terorisme (war on teror), media Amerika tidak akan bisa terus-menerus terpengaruh oleh penggunakan istilah itu. Namun fakta tidak selalu benar dalam membuktikan hal itu.

Sebenarnya yang membentuk persepsi media Amerika terhadap Islam dan dunia Islam adalah apa yang sedang terjadi di kalangan umat Islam dan dunia Islam sendiri. Misalnya tentang apa yang terjadi di Irak setelah ageresi Amerika di sana. Kini, sudah banyak media massa Amerika yang mulai mempertanyakan banyaknya anak-anak Amerika yang terbunuh setelah dikirimkan untuk menjaga stabilitas ke sana. Yang juga disorot, mengapa masih terjadi konflik Sunni-Syiah. Dari situ mereka melihat masih adanya tindak kekerasan di antara sesama masyarakat muslim sendiri. Media Amerika juga rutin melihat apa yang terjadi di Afganistan dan beberapa tempat di Indonesia, terutama jika ada konflik-konflik yang terkait dengan per-berbedaan agama.

Terkait soal Islam tadi, yang paling dilihat media Amerika sampai saat ini adalah kurangnya suara-suara moderat Islam yang secara tegas mengutuk tindak-tindak kekerasan yang dilaku-kan oleh para tersangka terorisme yang melibatkan mereka-mereka yang memakai label Islam. Itu yang sangat mereka sayangkan.

Beberapa waktu lalu, ada sebuah sebuah survei menarik yang dilakukan oleh CAIR (Council on American-Islamic Relations), sebuah dewan yang membina hubungan antara warga Ame-rika dengan warga Islam. Dari survei itu mereka menyimpulkan bahwa mayoritas warga Amerika bersedia mengubah persepsi mereka menjadi lebih baik terhadap masyarakat muslim seandainya mereka melihat empat hal. 69% responden survei mengatakan akan mengubah persepsinya tentang Islam seandainya komunitas muslim lebih menyuarakan suara-suara tidak setuju atau mengutuk tindakan-tindakan terorisme. Selama ini, mereka merasa kurang mendengarkan itu. Kedua, jika perlakuan masayarakat muslim terhadap perempuan lebih baik lagi. Ketiga, jika umat muslim lebih berusaha membuka diri dan bergaul dengan warga Ame-rika. Keempat, bila umat muslim tampak lebih toleran terhadap warga nonmuslim di negeri-negeri muslim sendiri.

Dalam pemilihan berita, media mana saja memang selalu mempertimbangkan apakah berita itu akan menarik pendengar, pembaca, atau penonton yang lebih luas atau tidak. Kriteria se-macam itu harus kita akui. Mungkin itu suatu kesalahan dalam bermedia. Tapi saya melihat, fakta-fakta tentang tindakan-tindakan baik yang dilakukan oleh banyak muslim, selalu tere-dam oleh tindakan-tindakan yang lebih bombastis, seperti tindakan terorisme yang membunuh banyak orang sekaligus.

Umat Islam memang harus melihat ke dalam dulu. Memang, tindakan banyak politikus atau penguasa Amerika saat ini juga tidak bisa dimaafkan. Tetapi apa yang menjadi pilihan mereka di dalam negrinya sendiri bukanlah urusan kita. Mereka sudah punya sistem sendiri yang dapat menciptakan checks and recheck yang bisa menampilkan objektivitas dan keadilan da-lam apa yang mereka lihat.

Yang terpenting adalah strategi menghadapi terorisme internasional saat ini seharusnya di-landaskan pada persoalan bagaimana menciptakan keseimbangan global yang bersendikan perdamaian dan kemakmuran bersama antarbangsa dalam politik global dibandingkan dengan hanya sekedar unjuk kekuatan.Terbukti, sekarang banyak sekali warga Amerika yang mulai mengakui bahwa perang di Irak adalah perang yang salah. Tapi perubahan persepsi itu tentu bukan urusan kita. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana mengubah persepsi orang lain dengan menampilkan gambaran bahwa agama kita adalah agama kedamaian dan agama kita adalah agama yang mengajarkan hal-hal yang baik.


Referensi :

D. Gray, Jerry.2006. Dosa Dosa Media Amerika. Jakarta: Ufuk Press
Triwahyuni, Dewi. 2008. Terroris Sebagai Non-State Aktor Barudalam Hubungan Internasional.
Gaban, Farid. 2007. Newspeak Terorisme
Artikel Nadia Madjid. Persepsi Tentang Islam Akan Berubah Oleh Empat Hal. 2006

SISTEM TEKNOLOGI PERALATAN

Didalam kehidupan masyarakat sunda saat ini, terutama dalam kehidupan masyarakat perkotaan sudah jarang sekali atau mungkin kita tidak akan dapat menemukan suatu sosok individu atau kelompok masyarakat sunda yang melakukan proses sosialisasi terhadap keluarganya mengenai budayanya sendiri. Sehingga wajar apabila terjadi dalam kehidupan generasi muda saat ini yang hidup diperkotaan ada yang tidak mengenal tentang adapt istiadat sunda, sejarah, bahasa, kesenian dan teknologi peralatannya, justru yang mereka kenal adalah budaya llllain yang diadopsidalm kehidupan sehari-hari seperti musik barat yang beraliran keras, pakaian model barat yang serba buka-bukaan, makanan produk barat yang mengandung lemak, perabot rumah tangga yang serba modern dan canggih, bahasa yang digunakan tidak lagi bahasa ibu ( bahasa daerah ) tetapi bahasa campuran yang tidak dimengerti oleh orang lain, rasa sopan santun sudah tidak, baik terhadap orang tua maupun orang lain dan lain sebagainya.
Judistira K.Garna (1992 : 1) mengatakan bahwa suatu atau sejumlah perubahan selalu berlaku pada semua masyarakat manusia, setiap saat dimanapun mereka hidup dan berada. Kadangkala perubahan itu berlangsung secara tiba-tiba dan serentak. Menurut Astrid perubahan masyarakat dalam arti luas, diartikan sebagai perubahan atau perkembangan dalam arti positif maupun negative.
Dari kedua pendapat diatas jelas sekali bahwa tidak ada suatu budaya pun didunia ini yang bersifat statis, namun perubahan itu tentunya akan mengarah kepada suatu perunahanyang sifatnya positif atau negative. Selama perubahan itu positif tentunya akan banyak bermanfaat bagi kehidupan pendukungnya dari kebudayaan tersebut, akan tetapi sebaliknya jika perubahan tersebut bersifat negative maka akan merusak terhadap kehidupan pendukungnya dari suatu kebudayaan itu.
Sebagaimana halnya dengan masalah teknologi peralatan masyarakat sunda yang saat ini kurang diminati oleh masyarakat sunda sendiri di dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan masyarakat sunda yang berada diperkotaan, mereka lebih senang dan bangga terhadap teknologi peralatan ytang serba modern, yang lebih praktis pemakaiannya. Mereka yang biasa hidup dikota merasa gengsi atau malu apabila membeli atau menggunakan teknologi peralatan tradisional sunda, yang menurut anggapan mereka sudah tidak layak lagi dalam kehidupan modern ini.
Sesuai dengan uraian Ahmad Hadi ( 1994:61-128) bahwa teknologi peralatan masyarakat sunda dapat dibagi kedalam empat bagian :
1) Teknologi peralatan rumah tangga
2) Teknologi peralatan berburu
3) Teknologi peralatan pertanian
4) Teknologi poeralatan transportasi

1) Teknologi Peralatan Rumah Tangga
Teknologi peralatan rumah tangga dalam kehidupan masyarakat sunda diantaranya :
 Aseupan, terbuat dari bambu gunanya untuk menanak nasi.
 Ayakan, terbuat dari bambu gunanya untuk mencuci sayuran atau untuk menangkap ikan.
 Baki, terbuat dari kayu gunanya untuk tempat gelas atau keler.
 Bakul, terbuat dari bambu gunanya untuk beras atau nasi.
 Baskom, terbuat dari alumunium gunanya untuk tempat beras, nasi, makanan, sayuran dll
 Boboko, terbuat dari bambu gunanya untuk beras atau nasi.
 Cecempeh, terbuat dari bambu gunanya untuk membersihkan beras atau menjemur makanan.
 Centong, terbuat dari kayu gunanya untuk mengambil nasi.
 Centing, terbuat dari tanah gunanya untuk menyimpan garam.
 Cewo, terbuat dari tanah merah gunanya untuk membakar garam batu supaya halus.
 Coet jeung mutu, coet terbuat dari tanah atau batu, mutu terbuat dari kayu atau batu gunanya untuk membuat bumbu masak atau sambel.
 Cukil, terbuat dari kayu atau bambu gunanya untuk mengambil nasi.
 Cumbung, terbuat dari bambu gunanya untuk tempat nasi pada waktu kendurian.
 Didingklik/jojodog, terbuat dari kayu gunanya untuk tempat duduk.
 Dingkul, boboko besar terbuat dari bamboo gunanya untuk tempat nasi atau tempat beras.
 Hihid, terbuat dari bambu gunanya untuk mengipasi nasi panas.
 Dulang, terbuat dari kayu gunanya untuk menghaluskan nasi atau membuat ulen.
 Emuk, terbuat dari seng atau kaleng gunanya untuk tempat air minum.
 Cangkir, terbuat dari seng atau kaleng gunanya untuk tempat air minum.
 Gayung, terbuat dari batok kelapa gunanya untuk mengambil air dari buyung.
 Gentong butung, terbuat dari tanah gunaynya untuk tempat air atau tempat beras.
 Halu, terbuat dari kayu gunanya untuk menumbuk padi.
 Hawu, terbuat dari tanah atau semen gunanya untuk memasak.
 Jodang, ayakan besar terbuat dari bambu gunanya untuk menjemur makanan seperti opak atau rengginang.
 Jubleg, semacam lisung terbuat dari kayu atau batu gunanya untuk membuat tepung.
 Jubung, terbuat dari bambu gunanya untuk menyimpan aseupan yang berisi nasi.
 Kalo, terbuat dari anyaman kawat atau bambu gunanya untuk menyaring tepung.
 Kameuti/kameron, terbuat dari anyaman daun pandan atau daun gebang gunanya untuk tempat makanan kalau bepergian kehutan.
 Kastrol, terbuat dari besi gunanya untuk menanak nasi atau memasak air.
 Katel, terbuat dari besi gunanya untuk menggoreng.
 Kele, terbuat dari ruas bambu gunanya untuk mengambil air.
 Kekeb, terbuat dari bambu gunanya untuk menutupi aseupan kalau menanak nasi atau memasak masakan.
 Kekeba/ tingkeb, terbuat dari anyaman bambu gunanya untuk membawa oleh-oleh.
 Kempis/korang, terbuat dari anyaman bambu gunanya untuk tempat ikan pada waktu memancing.
 Kendi, terbuat dari tanah gunanya untuk menyimpan air.
 Koja, terbuat dari anyaman rotan gunanya untuk membawa makanan kalau pergi kehutan.
 Kolanding, terbuat dari ruas bambu gunanya untuk mengambil lahang.
 Nyiru, terbuat dari anyaman bambu gunanya untuk membersihkan gabah, beras dll.
 Parako, terbuat dari palupuh mamakai tanah gunanya untuk menyimpan hawu supaya tidak kebakaran.
 Parud, terbuat dari kayu memakai seng atau kawat gunanya untuk memarut kelapa.
 Piring, terbuat dari kaleng atau porselen gunanya untuk makan atau tempat makan.
 Poci, terbuat dari tanah atau kaleng gunanya untuk meneduh air the.
 Rampadan, terbuat dari kuningan gunanya untuk mengantarkan hidangan pada tamu.
 Ranggap, terbuat dari bambu gunanya untuk mengurung ayam.
 Rantang, terbuat dari kaleng untuk membawa makanan .
 Sair, terbuat dari bambu gunanya untuk menagkap ikan.
 Sangrayan, terbuat dari tanah gunaya untuk memasak kacang tanpa menggunakan minyak
 Seserok, terbuat dari seng atau kaleng gunanya untuk mengankat gorengan.
 Teko, terbuat dari dari kaleng atau aluminium gunanya tempat air.
 Tolombong, terbuat dari anyaman bambu gunanya untuk mengambil buah-buahan atau ubi-ubian dari kebun.

2) Teknologi Peralatan Berburu
Teknologi peralatan untuk menangkap binatang dalam kehidupan masyarakat sunda diantaranya :
 Bandring, terbuat dari kayu dan karet gunanya untuk melemparkan batu dalam menangkap burung.
 Bedog, terbuat dari besi gunanya untuk menyembelih binatang buruan atau untuk memotong pohon.
 Burang, terbuat dari bambu runcing gunanya untuk ranjau dalam menagkap binatang.
 Panah, terbuat dari bambu memaki besi gunanya untuk melukai binatangt.
 Sumpit, terbuat dari bambu kecil dengan peluru terbuat adri harupat kawung memakai kapuk atau kapas gunanya untuk menangkap burung.
 Tumbak, terbuat dari kayu memaki besi gunanya untuk menusuk binatang buruan.

3) Teknologi Peralatan Pertanian.
Teknologi peralatan pertanian dalam kehidupan masyarakat sunda dibagi kedalam dua kelompok masyarakat yaitu:

a. Masyarakat sawah, peralatan yang digunakan diantaranya adalah :
 pacul, terbuat dari tipis dan lebar memakai gagang guannya untuk menggali lobang untuk menggali lobang atau menggemburkan tanah.
 Etem, terbuat dari besi semacam silet besar memakai kayu gunanya untuk memotong padi.
 Garu, terbuat dari kayu seperti sisir gunanya untuki menghaluskan tanah yang sudah dicangkul atau setelah diwuluku.
 Arit, terbuat dari besi berbentuk berbentuk bulan sapasi gunanya untuk memotong rumput.
 Parang, terbuat dari besi besar keujung memakai gagang kayu gunanya untuk membersihkan rumput dipematang sawah.
 Gacok, terbuat dari besi dan kayu seperti garpu, memakai ngagang seperti cangkul gunanya untuk menggaruk rumput atau sampah.
 Susurung, terbuat dari kayu panjang memakai gagang gunanya untuk meratakan tanah sawah sebelum ditanami padi.
 Caplak, terbuat dari kayu seperti sisir dengan jarak 20 centimeter gunanya untuk mengatur jarak menanam padi

b. Masyarakat ladang, peralatan yang digunakan diantaranya adalah :
 Bedog, terbuat dari besi gunanya untuk memotong kayu atau pohon.
 Arit, terbuat dari besi berbentuk bulan sepasi gunanya untuk memotong rumput.
 Baliung, terbuat dari besi berbentuk patik tetapi bisa diputar gunaya untuk membelah atau mengupas kayu.
 Congkrang, terbuat dari besi dan kayu gunanya untuk mengambil kayu baker atau membersihkan rumput dan ranting.
 Gacok, terbuat dari besi dan kayu seperti garpu, mamakai gagang seperti cangkul gunanya untuk menggaruk rumput atau sampah.
 Gaet, terbuat dari besi semacam arit yang bentuknya lebih kecil dengan memakai pegangan yang panjang gunanya untuk mengambil daun pisang.
 Gobang, terbuat dari besi bentuknya seperti golok tapi panjang gunanya untuk memotong kayu atau senjata perang jaman dulu.
 Kampak, terbuat dari gigi berbentuk gigi mamakai kayu gunanya untuk membelah kayu atau memotong kayu.
 Kored, terbuat dari besi bentuknya kecil gunanya untuk membersihkan rumput.
 Pacul, terbuat dari besi tipis dan lebar memakai gagang (doran) gunanya untuk menggali lobang atau menggemburkan tanah.
 Patik, terbuat dari besi seperti kapak besar gagangnya panjang gunanya untuk memotong atau membelah kayu.
 Aseuk, terbuat dari kayu bulat panjang, ujungnya runcing gunanya untuk membuat lubang pada tanah yang akan ditanami.

4) Teknologi Peralatan Transportasi
Teknologi peralatan transportasi dalam kehidupan masyarakat sunda diantaranya adalah:
 Delman, kretek, alat transportasi yang terbuat dari kayu dan besi dengan tutup atas plastik atau terpal, kapasitas penumpang enam orang termasuk kusir dan ditarik oleh kuda dan kondisi kendaraan agak tinggi dari dokar dan sado.
 Dokar, sado, alat transportasi yang terbuat dari kayu dan besi dari tutup atas plastik atau terpal, kapasitas penumpang enam orang ditarik oleh kuda kondisi kendaraan agak pendek dari delman dan kretek.
 Padati, alat transportasi yang terbuat dari kayu dan besi berbentuk persegi empat dengan tutup atas plastik atau terpal, untuk mengangkut barang dan ditarik oleh sapi.
 Gorobag, terbuat dari kayu dan besi dengan ukuran berbentuk persegi empat lebih besar dari pedati dengan tutup atas plastik atau terpal, untuk mengangkut barang dan ditarik oleh dua ekor sapi.
 Parahu, terbuat dari kayu dengan ukuran kecil atau besar gunanya untuk mengankut barang atau oarang dalam menyebrang sungai.
 Rakit, terbuat dari susunan bambu yang diikat dengan menggunakan tali pegangan dati kawat yang membentang diantara dua tepi sungai atau dengan menggunakan tongkat sebagai alat penekan supaya maju, gunanya sebagai alat penyebrangan orang atau barang dan kendaraan kecil.

Teknologi peralatan tradisisonal masyarakat sunda ini, tentunya masih ada dan digunakan oleh sebagian kecil masyarakat sunda yang masih hidup dalam kesederhanaannya terutama di pedesaan. Mereka senantiasa bersatu dengan alamkarena kehidupan kesehariannya pada umumnya adalah berladang dan bersawah, anak-anak desa setiap harinya mempunyai pekerjaan membantu orang tua setelah pulang sekolah, mereka pergi keladang atau kesawah memotong rumput untuk ternaknya, setelah selesai baru mereka bermain, menjelang sore mereka mengaji dam pulang mengaji mereka belajar. Begitulah kiranya keseharian mereka dalam menjalani kehidupan di pedesaan.
Bagaimana kehidupan dikota tentunya sangatlah derbeda dengan kebiasaan hidup dipedesaan. Dikota mereka sangat dimanjakan dengan berbagai suasana yang serba santai, tempat hiburan yang mengundang kebebasan, tanggung jawab membantu orang tua setelah pulang sekolah tidak ada, akhirnya mereka bergaul dengan bebas dalam kehidupan lingkungan kota yang menjanjikan kesenangan lahiriyah saja.