Sabtu, 12 Januari 2008

.....??

Mungkin otakku sedang berpikir pendek atau pikiranku yang berpikir panjang

Bayangkan jika Indonesia mempunyai nyawa…

Bayangkan jika Indonesia mempunyai perasaan…

Mungkin Indonesia akan membinasakan bangsanya sendiri dan menggantinya dengan bangsa lain…

Yang dapat membuat jantungnya sehat dan perasaannya senang…

KONDOMISASI

Pada awalnya saya memang tidak setuju dengan kondomisasi, karena hal tersebut sama saja dengan melegalkan terjadinya seks bebas, apalagi karena sekarang kondom sudah dapat dibeli dengan harga yang murah dan beraneka macam rasa. Bahkan bukan usia dewasa atau remaja saja tetapi usia dibawah umurpun dapat membeli dan mencobanya. Ada kata “ jika berbuat, harus tanggung resikonya” itulah yang membuat saya tidak setuju, karena dengan seks bebas kemungkinan tertular HIV/AIDS sangat besar, meskipun hal itu bukan satu-satunya sebab terkena HIV/AIDS.

Sebenarnya Patut dipertanyakan kembali, adakah alternative lain selain kondomisasi untuk mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS yang lebih banyak lagi???

Tahukah masyarakat mengenai rahasia asal-usul HIV/AIDS??
Sekedar informasi:
Dalam tulisan Allan Cantwell, Jr., M. D. dalam bukunya Jerry D. Gray. Dosa-dosa Media Amerika. Mengungkapkan rahasia asal-usul AIDS dan HIV. Pertama, teori Monyet Hijau, tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut laporan The New York Times terbitan 29 Oktober 1990, dimana 30% penduduk kulit hitam New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibanding teori Monyet Hijau.Kedua, filogenetik virus primate, bahwa HIV diturunkan dari virus primate yang berdiam di semak Afrika.Kemudian menular kemanusia.

Dari penjelasan buku diatas bahwa muasal HIV/AIDS telah diselewengkan dan disamarkan oleh pemerintah, berkat bantuan media boneka Amerika, dimana kebenaran telah dipelesetkan. Dimana seharusnya masyarakat dunia membrantas “AKAR” dari virus ini dibuat. Karena tidak jarang orang menyebut penyakit ini sebagai “penyakit kutukan” yang tidak ada obatnya.

AGAMA adalah salah satu obat penawar untuk mencegah penularan HIV/AIDS melaui seks bebas, karena dalam setiap agama manapun melarang seks bebas. Dan pastinya terdapat sanksi yaitu “ dosa”. Namun jika di pikir kembali, mengapa seks bebas masih terjadi bahkan kian meluas di masyarakat?? Dengan aturan akhirat saja tidak takut apalagi dengan aturan dunia.

Jadi, saya rasa masyarakat dunia khususnya pemerintah Indonesia melegalkan adanya kondomisasi disebabkan BELUM adanya alternative lain untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih banyak lagi. Kondomisasi adalah salah satu aturan dunia dimana “dipercaya” dapat mencegah penularan HIV/AIDS. Berhubung tidak semua orang yang salah saja yang terkena.

Meskipun demikian bukan berarti orang-orang yang setuju dengan adanya kondomisasi setuju juga dengan adanya seks bebas, karena menurut saya seks bebas adalah sebuah pilihan yang akan dijalani oleh orang yang ingin menjalaninya, tentunya dengan dua konsekuensi yaitu “dosa” dan “tertular” berbagai penyakit.

Agama Islam menuntun manusia untuk kejalan yang benar, hanya diri pribadi sendiri yang menentukan kemana mereka melangkah.

i mizz u

I LOST my house since October 2007

Actually it’s difficult for me to accept this situation

I miss my house very much where I have lived there since I was child

I am so sorry that I have left you all, I knew it could be different if I was not left you that time

I miss all my little friends who I’ve ever played together

Because of that, I am promise to my self in order to get back all of that I ever had, but iam sure it’s just my imajination

I wish I can get better that before. Amin…

so hOt...

Sangat makin terasa bahwa dunia ini lambat laun akan mengalami kehancuran. Sangat makin terasa bahwa kota yang sekarang saya huni menjadi semakin panas, panas yang menyengat sampai masuk kedalam tulang.

Pemanasan global memang sedang terjadi ditengah-tengah kita, bisakah dunia mengurangi dampak pemanasan global tersebut?. Tapi tampaknya bukan mengurangi malah menambah.

Apakah film yang berjudul “ The Day After Tomrrow” akan terjadi didunia nyata?