Kamis, 07 Mei 2009
Harmoni diri
Saat syahadatku sebatas ucapan
Saat shalatku sebatas gerakan
Saat shaumku sebatas kewajiban
Saat zakatku sebatas keharusan
Saat hajiku sebatas kebanggaan
Saat itu pula
kesia-siaan terbesar ada pada diriku
Saat Islamku sebatas pakaian
Saat imanku sebatas ucapan
Saat ikhsanku sebatas pengetahuan
Saat itu pula
ada penipuan terbesar dalam diriku
Saat kematian dianggap hanya cerita
Saat neraka dianggap hanya berita
Saat siksa dianggap hanya kata
Saat itu pula
kesombongan terbesar ada pada diriku
Saat takdir dianggap tak mungkin
Saat hidup kembali dianggap mustahil
Saat Tuhan dianggap nihil
Saat itu pula
kedurhakaan terbesar ada pada diriku
Bukankah aku memiliki pendengaran,
penglihatan dan hati
maka harmoniskanlah semuanya Ya Rabbi
semata hanya untukMu..
Saat shalatku sebatas gerakan
Saat shaumku sebatas kewajiban
Saat zakatku sebatas keharusan
Saat hajiku sebatas kebanggaan
Saat itu pula
kesia-siaan terbesar ada pada diriku
Saat Islamku sebatas pakaian
Saat imanku sebatas ucapan
Saat ikhsanku sebatas pengetahuan
Saat itu pula
ada penipuan terbesar dalam diriku
Saat kematian dianggap hanya cerita
Saat neraka dianggap hanya berita
Saat siksa dianggap hanya kata
Saat itu pula
kesombongan terbesar ada pada diriku
Saat takdir dianggap tak mungkin
Saat hidup kembali dianggap mustahil
Saat Tuhan dianggap nihil
Saat itu pula
kedurhakaan terbesar ada pada diriku
Bukankah aku memiliki pendengaran,
penglihatan dan hati
maka harmoniskanlah semuanya Ya Rabbi
semata hanya untukMu..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar